Isu cinta bumi yang lagi gencar bikin negeri kita tidak mau ketinggalan untuk berpartisipasi. salah satunya lewat produk-produk "made in Indonesia" yang juga ramah lingkungan.
Minyak Kayu Putih Walabi
Saat lagi masuk angin, minyak kayu putih memang salah satu obat yang pas buat menghangatkan badan kita. Apalagi minyak kayu putih buatan masyarakat Marind Kanum, yang tinggal di sekitar Taman Nasional Wasur, Papua.
Pasalnya, selain dijamin bikin hangat, pembuatan minyak kayu putih ini juga dilakukan dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Masyarakat setempat sepakat untuk tidak menebang pohon kayu putih, tidak memetik habis daunnya, dan lokasi pengambilan daun harus digilir secara bergantian. jadi, mereka pun ikut menjaga keseimbangan habitat asli Rusa, Kasuari, dan kangguru yang tinggal di Taman Nasional Wasur. Psst...begitu minyak kayu putih ini dioleskan ke kulit, tidak membuat kulit kita jadi terasa lengket atau berminyak, lho.
Kopi Bubuk Lampung
Indonesia adalah salah satu negara penghasil biji kopi terbaik di seluruh dunia. Lihat saja kpoi jenis robusta buatan masyarakat desa di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung ini. mereka mengolah biji kopi dengan teknik yang baik dan pastinya tidak bikin bumi jadi bete.
Pengolahannya dimulai dengan cara tanam yang tidak pakai pestisida. pastinya tidak berbahaya buat kesehatan dan lingkungan kita. setelah itu, baru dipetik tepat pada waktunya, yaitu ketika biji berwarna merah supaya siklus hidup tanaman tetap terjaga. Untuk mendapatkan cita rasa yang enak, mereka menjemur biji kopi sampai menghasilkan kadar air sebanyak 12 persen (standar ekspor), disangrai biar wangi, dan ditumbuk sampai menjadi bubuk. Semua proses ini dilakukan dengan hati-hati karena kesalahan sedikit saja dalam proses tadi, bakal mengurangi cita rasanya.
Garam Gunung Kayan Mentarang
Garam gunung yang merupakan ciri khas daerah krayan, Kalimantan Timur adalah salah satu komoditi dagang yang penting sejak zaman dahulu. Sampai sekarang, garam ini masih diproduksi karena kualitas yodiumnya yang tinggi bahkan sudah sampai diekspor ke negara tetangga.
Bahan baku garam gunung ini berasal dari sumber air asin di lereng bukit daerah Krayan Hulu. Air asin ini adalah air laut yang terjebak lapisan gunung tertentu karena adanya perubahan geologis jutaan tahun yang lalu. Memang dulunya daerah pegunungan dan perbukitan Krayan adalah hamparan laut yang luas.
Berhubung garam gunung adalah salah satu sumber pendapatan buat masyarakat Krayan, mereka sepakat untuk tetap menjaga kelestarian sumber garam dan hutan di sekitarnya. Salah satunya dengan mengembangkan sumber air garam dan proses produksinya sebagai obyek wisata di Taman Nasional Kayan Mentarang.
Patung Badak, Ujung Kulon
Badak Jawa yang kini dinobatkan menjadi salah satu satwa langka memang cuma ada di Taman Nasional Ujung Kulon. Tapt, kita tetap bisa kok, membawanya pulang dengan miniatur patung badak bernama RhinoCare. Sekalian mengingatkan kita untuk terus membantu menjaga populasi badak, kan?
Ide ini berasal dari masyarakat Desa Ujung Jaya yang tinggal di sekitar kawasan nasional Ujung Kulon. Mereka memanfaatkan kayu limbah dan pohon kayu sisa tebangan untuk membuatnya. hebatnya lagi, patung badak ini juga ada yang bermotif batik. Selain berupa patung, kayu limbah tadi juga dimanfaatkan sebagai pembuka amplop, gantungan kunci, dan aksesoris lainnya.
Sumber = Majalah Gadis
Minyak Kayu Putih Walabi
Saat lagi masuk angin, minyak kayu putih memang salah satu obat yang pas buat menghangatkan badan kita. Apalagi minyak kayu putih buatan masyarakat Marind Kanum, yang tinggal di sekitar Taman Nasional Wasur, Papua.
Pasalnya, selain dijamin bikin hangat, pembuatan minyak kayu putih ini juga dilakukan dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Masyarakat setempat sepakat untuk tidak menebang pohon kayu putih, tidak memetik habis daunnya, dan lokasi pengambilan daun harus digilir secara bergantian. jadi, mereka pun ikut menjaga keseimbangan habitat asli Rusa, Kasuari, dan kangguru yang tinggal di Taman Nasional Wasur. Psst...begitu minyak kayu putih ini dioleskan ke kulit, tidak membuat kulit kita jadi terasa lengket atau berminyak, lho.
Kopi Bubuk Lampung
Indonesia adalah salah satu negara penghasil biji kopi terbaik di seluruh dunia. Lihat saja kpoi jenis robusta buatan masyarakat desa di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung ini. mereka mengolah biji kopi dengan teknik yang baik dan pastinya tidak bikin bumi jadi bete.
Pengolahannya dimulai dengan cara tanam yang tidak pakai pestisida. pastinya tidak berbahaya buat kesehatan dan lingkungan kita. setelah itu, baru dipetik tepat pada waktunya, yaitu ketika biji berwarna merah supaya siklus hidup tanaman tetap terjaga. Untuk mendapatkan cita rasa yang enak, mereka menjemur biji kopi sampai menghasilkan kadar air sebanyak 12 persen (standar ekspor), disangrai biar wangi, dan ditumbuk sampai menjadi bubuk. Semua proses ini dilakukan dengan hati-hati karena kesalahan sedikit saja dalam proses tadi, bakal mengurangi cita rasanya.
Garam Gunung Kayan Mentarang
Garam gunung yang merupakan ciri khas daerah krayan, Kalimantan Timur adalah salah satu komoditi dagang yang penting sejak zaman dahulu. Sampai sekarang, garam ini masih diproduksi karena kualitas yodiumnya yang tinggi bahkan sudah sampai diekspor ke negara tetangga.
Bahan baku garam gunung ini berasal dari sumber air asin di lereng bukit daerah Krayan Hulu. Air asin ini adalah air laut yang terjebak lapisan gunung tertentu karena adanya perubahan geologis jutaan tahun yang lalu. Memang dulunya daerah pegunungan dan perbukitan Krayan adalah hamparan laut yang luas.
Berhubung garam gunung adalah salah satu sumber pendapatan buat masyarakat Krayan, mereka sepakat untuk tetap menjaga kelestarian sumber garam dan hutan di sekitarnya. Salah satunya dengan mengembangkan sumber air garam dan proses produksinya sebagai obyek wisata di Taman Nasional Kayan Mentarang.
Patung Badak, Ujung Kulon
Badak Jawa yang kini dinobatkan menjadi salah satu satwa langka memang cuma ada di Taman Nasional Ujung Kulon. Tapt, kita tetap bisa kok, membawanya pulang dengan miniatur patung badak bernama RhinoCare. Sekalian mengingatkan kita untuk terus membantu menjaga populasi badak, kan?
Ide ini berasal dari masyarakat Desa Ujung Jaya yang tinggal di sekitar kawasan nasional Ujung Kulon. Mereka memanfaatkan kayu limbah dan pohon kayu sisa tebangan untuk membuatnya. hebatnya lagi, patung badak ini juga ada yang bermotif batik. Selain berupa patung, kayu limbah tadi juga dimanfaatkan sebagai pembuka amplop, gantungan kunci, dan aksesoris lainnya.
Sumber = Majalah Gadis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar